homesitemapcotact us
 
       
  home

Apa kata temen-temen kita tentang bahasa alay ?

 

 

Lia, 17 tahun, pelajar

Sebenernya terkadang menurutku itu unik dan lucu, tetapi tentu aja ada batas kewajaran menggunakan bahasa ini. Makanya kadang-kadang aku membatasi hubungan dengan orang yang pakai bahasa ini, habisnya agak mengganggu sih !

Dampak alay udah pasti akan merusak bahasa, kadang juga menimbulkan image kampungan-aneh pada siapapun yang menggunakannya karena sebagian besar orang yang menggunakan ini adalah orang yang suka basa-basi dan sedikit melambai, dll. 

 sebenernya aku pernah hlo terlibat dalam pembicaraan seperti itu disebuah status temanku, disitu semua orang menghujat alay habis-habisan tapi ada juga beberapa yang pro dengan alay (dalam artian menurut mereka alay itu termasuk hak asasi dan bukan tindakan kriminal sehingga tidak pantas untuk dihujat atau dipersalahkan), tanggapanku: alay sudah merajalela dan menghentikan laju perkembangbiakannya menurutku wasting time banget. lagi pula ini semacam trend, menurutku nanti juga hilang sendiri. jadi, walaupun aku terganggu dengan alayers, tapi sebisa mungkin aku tidak terlibat dalam per-alay-an. 

 

 

Sune, 19 tahun, mahasiswa

Yah anggap saja itu style dan akan hilang seiring waktu. Dan lagi, itu tidak akan merusak bahasa verbal kita. Kan cuma tulis menulis aja. Selama ga dipake di tulisan ilmiah yang harus dibaca macem textbook ya gapapa. Kan kalo tulisan mereka nggak bisa dibaca, mereka sendiri yang rugi. Semacam blog tidak dikunjungi dan fb mereka ga laku hehehe.

 

Luthfi, 19 tahun, mahasiswa

Sebenarnya alay cuma masalah selera (yang berlebihan & tidak pada tempatnya). Jadi kita nggak punya hak apa-apa untuk mengganggu selera orang lain, walaupun kita sebenarnya sangat terganggu dgn ke'alay'an orang tadi. Biar puas lah mereka, nanti juga lama-lama bosen :)
Kalo sampe dihujat berarti ada dampak kurang baik, seperti bisa berkurangnya harmonisasi komunikasi di dunia maya (kayak perangnya indonesia-malaysia), sampai yg paling parah mungkin berubahnya pakem bahasa kita.
Kalo dilihat dari sisi negatifnya, hujat-hujatan seperti itu, khususnya di kalangan kita orang-orang Indonesia, seperti cuma menimbulkan 'sampah'. Seringkali ketika ada fenomena kontroversial seperti ini banyak yang memberikan komentar pedas tanpa ada solusi akhir yang pas untuk mendinginkan masalah tersebut. Yang ada hanya saling cela antara dua kubu berbeda. Ujung-ujungnya reda sendiri karena bosen atau apa juga saya kurang tau.

Kalo untuk positifnya, anggap saja pak SBY sudah sukses menumbuhkan budaya demokrasi di hampir semua kalangan. Tinggal sedikit pendewasaan saja untuk menuju demokrasi yang lebih baik dan sopan :)

 

 

Bagaimana komentar guru bahasa Indonesia ?

 

Wah, tentu bahasa semacam ini akan merusak bahasa Indonesia. Kalian ingat kan ada banyak istilah-istilah gaul yang sudah diserap menjadi bahasa Indonesia yang tidak baku ? nah, sama halnya dengan bahasa alay atau apapun itu namanya yang sering dianggap sebagai bahasa baru yang gaul. Kalau penggunaan bahasa ini masih diteruskan, suatu saat nanti bahasa ini bisa saja mengikis bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa Indonesia masih dalam tahap pembenahan diri terus-menerus. Pembakuan kata-kata dalam bahasa Indonesia saja dilakukan dalam waktu yang belum lama. Jadi, sebaiknya janganlah kita campuri dengan bahasa-bahasa yang nyeleneh, karena bisa mempersulit lagi pembenahan bahasa Indonesia.


 
  messing with letters
  people
  think different
  about us
   
   

 

 

Menulis dengan huruf gede kecil itu bermula dari handphone nokia 3310 dan sejenisnya yang punya tombol shift yang gampang banget dipake

   
   
KOMPETISI WEBSITE KOMPAS MUDA-KFC
 
   
mudaers
 
   

Kami untuk Indonesia © 2009

 
       
Free Web Hosting